Rabu, 13 Juli 2016

Maaf Ku Mencintai Adikmu

Perasaan sangat sulit dimengerti dan susah ditebak. Rasa sayang akan datang tanpa kita duga, mirip "jalangkung" datang tiba tiba dan tak akan pergi.

Saat komunikasi terjalin, kurasakan debaran hebat tak kutahu apa maksudnya. Kadang aku senyum sendiri, geleng geleng kepala bahkan menertawakan diri sendiri.

Sejak itu saat dikenalin sama kakak mu yang merupakan temanku sendiri, awalnya komunikasi berjalan biasa biasa saja, sampai pada akhirnya menceritakan masa lalu masing masing, dan kau dengan senang hati mendengar kisahku yang kandas diujung jalan.

Waktu terus berjalan, ternyata ada sesuatu yang kembali bersemi dalam hati, seakan kutemukan diriku kembali yang dulunya penuh dengan cinta. Seakan kutemukan kembali kapalku yang karam dan kutarik jangkarnya dan berlayar dalam lautan hati yang penuh dengan ombak. Seakan kutemukan kembali jati diri ku yang dulunya tersesat dan kutemukan kompas sebagai petunjuk arah untuk pulang.

Saat itu, tiada hari tanpa komunikasi, bertanya kabar, saling mengingatkan untuk makan dan sholat, dan tidak pernah lupa kirim foto dalam kegiatan sehari hari dan sampai pada akhirnya janjian untuk bertemu.

Tiba saatnya dimana kita pertama bertemu dipesta prenikahan seorang teman yang juga merupakan teman mu. Saat itu, tidak ada yang berani saling menatap, kita berdua tertunduk dan tersipu malu, tapi kenapa aku selalu mencuri curi pandang untuk selalu memperhatikan mu, ingin rasanya kuluapkan kegembiraan aku namun aku hanya bisa terdiam dan tak bisa berbuat apa apa.

Mulai saat itu ada rindu tertanam dalam hati ini, entah siapa yang memulai dan tanpa ada ungkapan perasaan cinta yang keluar dari bibir,  kami merasakan sudah saling memiliki, dan merasakan saling mencintai.

Hari hari kami lalui dengan saling merindukan, namun ditengah perjalanan ada bongkahan batu karang yang menghalangi perjalanan cinta kami. Seoarang kakak yang mengenalkan kami berbalik haluan dan seakan tidak merestui hubungan kami. Tapi aku hanya bisa memohon maaf " maaf aku terlanjur mecintai adikmu" sekeras apapun sianida kau tebar untuk meracuni akar cinta kami, kami tak peduli. Sekali lagi aku minta maaf karena mencinta adikmu.

Novel : sianida seorang kakak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar