Aspikal |
Oleh ; Aspikal, S.Pd M.Pd
A.
Kompetensi yang sesuai dengan model pembelajaran langsung
Pengetahuan yang
bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan
lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya
adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing,
refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode
ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi).
Kompetensi (competency)
adalah kata baru dalam bahasa Indonesia yang artinya setara dengan kemampuan
atau pangabisa dalam bahasa Sunda. Siswa yang telah memiliki kompetensi
mengandung arti bahwa siswa telah memahami, memaknai dan memanfaatkan materi
pelajaran yang telah dipelajarinya. Dengan perkataan lain, ia telah bisa
melakukan (psikomotorik) sesuatu berdasarkan ilmu yang telah dimilikinya, yang
pada tahap selanjutnya menjadi kecakapan hidup (life skill). Inilah hakikat
pembelajaran, yaitu membekali siswa untuk bisa hidup mandiri kelak setelah ia dewasa
tanpa tergantung pada orang lain, karena ia telah memiliki komptensi, kecakapan
hidup. Dengan demikian belajar tidak cukup hanya sampai mengetahui dan memahami.Kompetensi
siswa yang harus dimilki selama proses dan sesudah pembelajaran adalah kemampuan
kognitif (pemahaman, penalaran, aplikasi, analisis, observasi, identifikasi,
investigasi, eksplorasi, koneksi, komunikasi, inkuiri, hipotesis, konjektur,
generalisasi, kreativitas, pemecahan masalah), kemampuan afektif (pengendalian
diri yang mencakup kesadaran diri, pengelolaan suasana hati, pengendalian
impulsi, motivasi aktivitas positif, empati), dan kemampuan psikomotorik
(sosialisasi dan kepribadian yang mencakup kemampuan argumentasi,
presentasi, prilaku). Istilah psikologi kontemporer, kompetensi / kecakapan
yang berkaitan dengan kemampuan profesional (akademik, terutama kognitif)
disebut dengan hard skill, yang berkontribusi terhadap sukses individu sebesar
40 % . Sedangkan kompetensi lainnya yang berkenaan dengan afektif dan
psikomotorik yang berkaitan dengan kemampuan kepribadian, sosialisasi,
dan pengendalian diri disebut dengan soft skill, yang
berkontribusi sukses individu sebesar 60%. Suatu informasi yang sangat penting
dan sekaligus peringatan bagi kita semua.
B.
Spesifikasi indikator model pembelajaran langsung
1.
Klarifikasi tujuan dan motivasi
a.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memotivasi siswa .
b.
Guru menyatakan dengan jelas apa
yang akan dipelajari selama pelajaran.
c.
Pernyataan sederhana tentang apa
yang diinginkan guru agar siswa dapat menguasai atau melakukan
sesuatu.
2.
Presentasi atau
demostrasi
a.
Guru mendemonstrasikan
keterampilan dengan benar atau mempresentasikan pengetahuan dengan efektif.
b.
Berlangsung dalam langkah-langkah
kecil, berhenti pada akhir dari tiap langkah untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kognitif tingkat rendah.
3.
Latihan terbimbing
a.
Guru memberi latihan terbimbing
untuk meningkatkan daya serap, membuat keterampilan lebih otomatis dan
menunjang transfer ke situasi-situasi baru.
b.
Latihan pendek dan bermakna: latihan
kecil dengan waktu pendek atau menyederhanakan keterampilan komplek, namun
tidak mengubah pola keseluruhannya.
c.
Latihan blok direkomendasikan
untuk belajar keterampilan baru, karena latihan panjang dapat menimbulkan
kebosanan.
d.
Perhatian terhadap tahap awal
latihan sangat penting karena banyak siswa secara tidak sadar menggunakan cara-cara yang
salah.
4.
Memeriksa pemahaman dan umpan balik
a.
Guru memeriksa pemahaman siswa,
apakah siswa telah melakukan tugas dengan benar kemudian memberikan umpan
balik.
b.
Setiap langkah diberi penekanan
dan guru memastikan siswa memahami tiap langkah sebelum melanjutkan materi.
c.
Umpan balik dapat secara verbal,
perekaman video, pengetesan, atau komentar tertulis.
d.
Panduan umpan
balik:
1)
Segera, secepat mungkin, dan
spesifik
2)
Konsentraasi pada perilaku
3)
Sesuai dengan perkembangan siswa
4)
Memberikan penghargaan/umpan
balik pada kinerja yang benar.
5)
Pada umpan balik negatif,
tunjukan letak kesalahan dan cara melaksanakan dengan benar.
6)
Bantu siswa fokus pada proses,
bukan pada hasil.
7)
Ajari siswa untuk
memberi umpan balik atau menilai diri sendiri
5.
Latihan lanjutan dan transfer
a.
Latihan peningkat pembelajaran
lebih: latihan yang melampaui tahap ketuntasan awal untuk menghasilkan
keotomatisan baik pada situasi baru atau dibawah tekanan.
b.
Latihan terdistribusi efektif
untuk memantafkan keterampilan yang telah dimiliki.
c.
Guru memberi latihan lanjutan
dengan memusatkan perhatian pada transfer keterampilan dan
pengetahuan tersebut ke situasi yang lebih komplek.
C.
Pengembangan sistem
pembelajaran model pembelajaran langsung
Guru menyusun
lingkungan pembelajaran secara sangat ketat dan diharapkan siswa jadi pengamat
dan pendengar seksama.
Salah satu yang
harus diperhatikan khusus adalah latihan mandiri. Latihan mandiri berupa
pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau seatwork, memberi kesempatan siswa
untuk menerapkan sendiri keterampilan-keterampilan baru yang diperolehnya.
Latihan mandiri seharusnya dipandang sebagai latihan lanjutan atau
memperpanjang waktu belajar dan bukan pengajaran lanjutan.
Tiga panduan
umum latihan mandiri berupa pekerjaan rumah :
1.
Beri tugas yang pasti dapat
dikerjakan.
2.
Beri informasi kepada orang tua
tentang keterlibatannya.
3.
Beri umpan
balik.
Kepedulian
pengelolaan kelas tertentu meliputi pengorganisasian tatanan kelas untuk mendapat
efek maksimum; mempertahankan kecepatan mengajar, aliran, dan momentum yang
sesuai; mempertahankan keterlibatan dan partisipasi; serta penanganan perilaku
siswa yang menyimpang secara tepat.
D.
Evaluasi/Assesmen
model pembelajaran langsung
Model pengajaran langsung paling cocok digunakan untuk mengajar
keterampilan dan pengetahuan yang diajarkan langkah demi langkah.
Evaluasi seharusnya memfokuskan pada tes kinerja yang lebih mengukur
perkembangan keterampilan daripada tes tertulis yang mengukur pengetahuan
deklaratif.
Siswa dapat
menuntaskan keterampilan yang diajarkan jika guru menggunakan prosedur evaluasi
berbasis kinerja.
Tugas-tugas asesmen yang berkaitan langsung dengan model pengajaran
langsung memberi tekanan pada praktik dan pada pengembangan dan penggunaan
pengetahuan dasar yang sesuai dan tes kinerja yang secara akurat mengukur
keterampilan sederhana dan kompleks serta memberi umpan balik kepada siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar