Selasa, 07 Juli 2015

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

Aspikal

Oleh ; Aspikal, S.Pd M.Pd
   A.    Kompetensi yang sesuai dengan model pembelajaran langsung
Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori (ceramah bervariasi).
Kompetensi (competency) adalah kata baru dalam bahasa Indonesia yang artinya setara dengan kemampuan atau pangabisa dalam bahasa Sunda. Siswa yang telah memiliki kompetensi mengandung arti bahwa siswa telah memahami, memaknai dan memanfaatkan materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Dengan perkataan lain, ia telah bisa melakukan (psikomotorik) sesuatu berdasarkan ilmu yang telah dimilikinya, yang pada tahap selanjutnya menjadi kecakapan hidup (life skill). Inilah hakikat pembelajaran, yaitu membekali siswa untuk bisa hidup mandiri kelak setelah ia dewasa tanpa tergantung pada orang lain, karena ia telah memiliki komptensi, kecakapan hidup. Dengan demikian belajar tidak cukup hanya sampai mengetahui dan memahami.Kompetensi siswa yang harus dimilki selama proses dan sesudah pembelajaran adalah kemampuan kognitif (pemahaman, penalaran, aplikasi, analisis, observasi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, koneksi, komunikasi, inkuiri, hipotesis, konjektur, generalisasi, kreativitas, pemecahan masalah), kemampuan afektif (pengendalian diri yang mencakup kesadaran diri, pengelolaan suasana hati, pengendalian impulsi, motivasi aktivitas positif, empati), dan kemampuan psikomotorik (sosialisasi dan kepribadian yang mencakup kemampuan  argumentasi, presentasi, prilaku). Istilah psikologi kontemporer, kompetensi / kecakapan yang berkaitan dengan kemampuan profesional (akademik, terutama kognitif) disebut dengan hard skill, yang berkontribusi terhadap sukses individu sebesar 40 % . Sedangkan kompetensi lainnya yang berkenaan dengan afektif dan psikomotorik  yang berkaitan dengan kemampuan kepribadian, sosialisasi, dan pengendalian diri    disebut dengan soft skill, yang berkontribusi sukses individu sebesar 60%. Suatu informasi yang sangat penting dan sekaligus peringatan bagi kita semua.

   B.     Spesifikasi indikator model pembelajaran langsung
1.    Klarifikasi tujuan dan motivasi
a.       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa .
b.      Guru menyatakan dengan jelas apa yang akan dipelajari selama pelajaran.
c.       Pernyataan sederhana tentang apa yang diinginkan guru agar siswa dapat menguasai atau melakukan sesuatu.
2.    Presentasi atau demostrasi
a.       Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau mempresentasikan pengetahuan dengan efektif.
b.      Berlangsung dalam langkah-langkah kecil, berhenti pada akhir dari tiap langkah untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kognitif tingkat rendah.
3.    Latihan terbimbing
a.       Guru memberi latihan terbimbing untuk meningkatkan daya serap, membuat keterampilan lebih otomatis dan menunjang transfer ke situasi-situasi baru.
b.      Latihan pendek dan bermakna: latihan kecil dengan waktu pendek atau menyederhanakan keterampilan komplek, namun tidak mengubah pola keseluruhannya.
c.       Latihan blok direkomendasikan untuk belajar keterampilan baru, karena latihan panjang dapat menimbulkan kebosanan.
d.      Perhatian terhadap tahap awal latihan sangat penting karena banyak siswa secara tidak sadar menggunakan cara-cara yang salah.
4.    Memeriksa pemahaman dan umpan balik
a.       Guru memeriksa pemahaman siswa, apakah siswa telah melakukan tugas dengan benar kemudian memberikan umpan balik.
b.      Setiap langkah diberi penekanan dan guru memastikan siswa memahami tiap langkah sebelum melanjutkan materi.
c.       Umpan balik dapat secara verbal, perekaman video, pengetesan, atau komentar tertulis.
d.      Panduan umpan balik:
1)   Segera, secepat mungkin, dan spesifik
2)   Konsentraasi pada perilaku
3)   Sesuai dengan perkembangan siswa
4)   Memberikan penghargaan/umpan balik pada kinerja yang benar.
5)   Pada umpan balik negatif, tunjukan letak kesalahan dan cara melaksanakan dengan benar.
6)   Bantu siswa fokus pada proses, bukan pada hasil.
7)   Ajari siswa untuk memberi umpan balik atau menilai diri sendiri
5.    Latihan lanjutan dan transfer
a.    Latihan peningkat pembelajaran lebih: latihan yang melampaui tahap ketuntasan awal untuk menghasilkan keotomatisan baik pada situasi baru atau dibawah tekanan.
b.    Latihan terdistribusi efektif untuk memantafkan keterampilan yang telah dimiliki.
c.    Guru memberi latihan lanjutan dengan memusatkan perhatian pada transfer keterampilan dan pengetahuan tersebut ke situasi yang lebih komplek.

   C.     Pengembangan sistem pembelajaran model pembelajaran langsung
Guru menyusun lingkungan pembelajaran secara sangat ketat dan diharapkan siswa jadi pengamat dan pendengar seksama.
Salah satu yang harus diperhatikan khusus adalah latihan mandiri. Latihan mandiri berupa pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau seatwork, memberi kesempatan siswa untuk menerapkan sendiri keterampilan-keterampilan baru yang diperolehnya. Latihan mandiri seharusnya dipandang sebagai latihan lanjutan atau memperpanjang waktu belajar dan bukan pengajaran lanjutan.
Tiga panduan umum latihan mandiri berupa pekerjaan rumah :
1.    Beri tugas yang pasti dapat dikerjakan.
2.    Beri informasi kepada orang tua tentang keterlibatannya.
3.    Beri umpan balik.
Kepedulian pengelolaan kelas tertentu meliputi pengorganisasian tatanan kelas untuk mendapat efek maksimum; mempertahankan kecepatan mengajar, aliran, dan momentum yang sesuai; mempertahankan keterlibatan dan partisipasi; serta penanganan perilaku siswa yang menyimpang secara tepat.

   D.    Evaluasi/Assesmen model pembelajaran langsung
Model pengajaran langsung paling cocok digunakan untuk mengajar keterampilan dan pengetahuan yang diajarkan langkah demi langkah.
Evaluasi seharusnya memfokuskan pada tes kinerja yang lebih mengukur perkembangan keterampilan daripada tes tertulis yang mengukur pengetahuan deklaratif.
Siswa dapat menuntaskan keterampilan yang diajarkan jika guru menggunakan prosedur evaluasi berbasis kinerja.
Tugas-tugas asesmen yang berkaitan langsung dengan model pengajaran langsung memberi tekanan pada praktik dan pada pengembangan dan penggunaan pengetahuan dasar yang sesuai dan tes kinerja yang secara akurat mengukur keterampilan sederhana dan kompleks serta memberi umpan balik kepada siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar