Teppettu maoompennge’, teppolo massellomoe’. (Tak akan putus yang kendur, tak akan patah yang lentur).
* Artinya: Peringatan agar bijaksana menghadapi suatupermasalahan.
Toteransi dan tenggang rasa perlu dipupuk supayakeinginan tercapai tanpa
kekerasan.
Tarukie’ inapessu, padai tonangie’ lopi sebbok. (Menuruti hawa nafsu ibarat menumpang perahu bocor).
* Artinya: Jika menuruti hawa nafsu, lenyaplah pengendaliandiri.
Oleh karena itu, setiap usaha yang dilandasi hawa nafsu, yangberlebihan
bisa berakhir dengan kegagalan.
Rebba sipatokkong, mali siparappe’, sirui me’nre tessurui
nok,malilusipakainge, maingeppi mupaja. (Rebah saling menegakkan,
hanyutsaling mendamparkan, saling menarik ke atas dan tidak saling
menekan kebawah, terlupa saling mengingatkan, nanti sadar atau tertolong
barulahberhenti).
* Artinya: Pesan agar orang selalu berpijak dengan teguh danberdiri
kokoh dalam mengarungi kehidupan. Harus tolong-menolong ketikamenghadapi
rintangan, dan saling mengingatkan untuk menuju ke jalanyang benar. Hal
itu akan akan tenwujud masyarakat yang aman dansejahtera.
Pala uragae’, tebakke’ tongennge’ teccau mae’gae’, tessie’wasiyulae’.
(Berhasil tipu daya, tak akan musnah kebenaran, tak akankalah yang
banyak, tak akan berlawanan yang berpantangan).
* Artinya: Tipu day, mungkin berhasil untuk sementara,
tetapikebenaran tidak akan hilang. Kebenaran akan tetap hidup bersinar
terusdalam kalbu manusia karena akan ia datang dari sumber yang
hakiki,yaitu Tuhan YME.
Taroi telleng linoe’, tellaing pe’sonaku ri masagalae’. (Biar dunia tenggelam, tak akan berubah keyakinanku kepada Tuhan).
* Artinya: Apapun yang terjadi, keyakinan yang sudah
dihayatikebenarannya tidak boleh bergeser, karena segala kesulitan di
dunia inihanyalah tantangan untuk menguji keimanan sescorang.
Aja' mupoloi olona tauwe’. (Jangan memotong (mengambil) hak orang lain.
* Artinya: Memperjuangkan kehidupan adalah sesuatu yang wajar,tetapi
jangan menjadikan perjuangan itu pertarungan dengan kekerasanyaitu
saling merampas rezeki orang lain.
Nare’kko mae’lokko made’ceng ri jama-jamammu, attanngakko ribate’lak-e’.
Ajak muolai bote’lak sigaru-garue’, tutunngi bate’lakmakessinnge’
tumpukna. (Kalau mau berhasil dalam usaha ataupekerjaanmu, amatilah
jejak-jejak. Jangan mengikuti jejak yang simpangsiur, tetapi ikutlah
jejak yang baik urutannya).
* Artinya: Jejak yang simpang siur adalah jejak orang yang
tidaktentu arah tujuan. Jejak yang baik urutannya adalah jejak orang
yangberhasil dalam kehidupan. Sukses tak dapat diraih dengan semangat
saja,melainkan harus dibarengi dengan tujuan yang pasti dan jalan yang
benar.
Tuppui noterri, turungngi name’cawa. (Mendaki ia menangis, menurun ia tertawaun).
* Artinya: Setiap keadaan ada timbal baliknya. Ada dua hal yangsilih
berganti dalam kehidupan. Maka bersiaplah menghadapi duakemungkinan
itu. Jangan takabur ( sombong) jika sedang merasakankebahagiaan, karena
nanti akan merasakan kesedihan juga. Demikian pulasebaliknya, jangan
terlampau bersedih jika dirundung malang, karenadari situlah proses
terjadinya kebahagiaan bakal dimulai.
Manyumui mellekmu tabbelle barrek, iami napitakko manuk.(Berhati-hatilah
dengan hasratmu, kelak tertumpah bagaikan beras laluengkau dicotok
ayam).
* Artinya: Memperlihatkan hasrat yang berlebihan sama
halnyanunjukkan kepribadian yang lemah. Dengan menampakkan kelemahan
berartimembuka peluang bagi orang yang bermaksud jahat melaksanakan
niatnya.
Ia de’ce’nnge’ mabuang tassanrama. (Kebaikan itu meski pun jatuh tersangkut jua).
* Artinya: Kebaikan kadang tertutup oleh gelapnya keadaan.
Akantetapi su atu saat akan tampak dalam nurani manusia yang
mencintaikebaikan.
Side’ce’ng-de’ce’nna ado de’k-e’ riolona, engka rimumnri. Sijaknaada
engka riolona de’k-e’ rimunri. (Sebaik-baiknya bicara ialah yangkurang
komentar tetapi didukung oleh kenyataan. Seburuk-buruk bicaraadalah yang
banyak komentar tetapi tidak didukung oleh kenyataan).
* Artinya: Sedikit bicara tetapi banyak kerja lebih baik daripada banyak bicara tetapi tidak bekerja.
Unga tabbakkae’ ri subue’ nare’kko nompokni essoe’ pajani
baunna.(Kembang mekar di waktu subuh, di kala matahari terbit baunya
punhilang).
* Artinya: Jangan langsung percaya atau gembira mendengar beritaatau
janji yang muluk-muluk, sebab berita tersebut mungkin saja tidaksesuai
dengan kenyaataan.
Cecreng Ponna, kella-kella tenngana, sapuripalek cappakna. (Serakah awalnya, tamak pertengahannya, licin tandas akhirnya).
* Artinya: Sejauh keserakahan bertambah, sejauh itu pula menghanyutkan yang baik dan akan berakhir dengan kehancuran.
Sadda mappabati' ada, ada mappabati' gau, gau’ mappabati' tau.(Bunyi
mewujudkan kata, kata menandakan perbuatan, perbuatanmenunjukkan
manusia).
* Artinya: Kedudukan dan peranan orang Bugis lebih ditentukanoleh
perbuatan daripada nama yang bersangkutan. Dengan kata lain, katadan
perbuatan seseorang akan menentukan derajat nilai seseorang
dalammasyarakat.
Iyya nanigesara’ ada' 'biyasana buttaya tammattikamo
balloka,tanaikatonganngamo jukuka, annyalotongi ase’yo. (Jika dirusak
adatkebiasaan negeri maka tuak berhenti menitik, ikan menghilang pula,
danpadi pun tidak menjadi).
* Artinya: Jika adat dilanggar berarti melanggar kehidupanmanusia.
Akibatnya bukan hanya dirasakan oleh yang bersangkutan, tetapijuga oleh
seluruh anggota masyarakat, binatang, tumbuh-tumbuhan, danalam semesta.
Pura babbara' sompekku, pura tangkisi' golikku, ulebbirennitellennge’
nato'walie’. (Layarku sudah berkembang, kemudiku sudahterpasang, lebih
baik tenggelam daripada kembali).
* Artinya: Semangat yang mengandung makna kehati-hatian
dandidasarkan atas acca (mendahulukan pertimbangan yang matang).
PelautBugis tak akan berlayar sebelum tiang, jangkar, serta
tali-temalidiperiksa cermat dan teliti. Di samping itu juga
memperhatikan waktudan musim yang tepat untuk berlayar. Setelah segala
sesuatunyameyakinkan, barulah berlayar.
Alai cedde'e risesena engkai mappedeceng, sampeanngi maegae
risesenaengkai maega makkasolang. (Ambil yang sedikit jika yang sedikit
itumendatangkan kebaikan, tolak yang banyak apabila yang banyak
itumendatangkan kebinasaan).
* Artinya: Mengambil sesuatu dari tempatnya dan meletakkansesuatu
pada tempatnya, termasuk perbuatan mappasitinaja (kepatutan).Kewajiban
yang dibaktikan memperoleh hak yang sepadan merupakan suatuperlakuan
yang patut. Banyak atau sedikit tidak dipersoalkan olehkepatutan,
kepantasan, dan kelayakan.
Balanca manemmui waramparammu, abbeneng anemmui, iakia aja'mupalaowi
moodala'mu enrennge’ bagelabamu. (Boleh engkau belanjakanharta bendamu,
dan pakai untuk beristri, namun janganlah sampai kamumenghabiskan modal
dan labamu).
* Artinya: Peringatan pada para pedagang (pengusaha) agar
dalammenggunakan harta tidak berlebihan sehingga kehabisan modal
danmembangkrutkan usahanya.
Siri'e’ mi rionrowong ri-lino. (Hanya untuk siri'itu sajalah kita tinggal di dunia).
* Artinya: Dalam pepatah ini ditekankan bahwa siri’ sebagaiidentitas
sosial dan martabat pada orang Bugis, dan jika memilikimartabat itulah,
hidup menjadi berarti.
Ade'e’ temmakke-anak' temmakke’-e’po. (Adat tak mengenal anak, tak mengenal cucu).
* Artinya: Dalam menjalankan norma-norma adat tidak boleh pilihkasih
(tak pandang bulu). Misalnya, anak sendiri jelas-jelas
melakukanpelanggaran, maka harus dikenakan sanksi (hukumman) sesuai
ketentuanadat yang berlaku.
Ka-antu jekkongan kammai batu nibuanga naung rilikua; na-antu lambusuka
kammai bulo ammawanga ri je’ne’ka, nuassakangi poko’na ammumbaiappa’na,
nuasakangi appa’na ammumbai poko’na. (kecurangan itu samadengan batu
yang dibuang kedalam lubuk; sedangkan kejujuran laksanabambu yang
terapung di air, engkau tekan pangkalnya maka ujungnyatimbul, engkau
tekan ujungnya maka pangkalnya timbul).
* Artinya: Kecurangan mudah disembunyikan, namun kejujuran akan senantiasa tampak dan muncul ke permukaan.
Mattulu’ perejo te’pe’ttu siranrang, padapi mape’ettu iya.
(Terjalinlaksana tali pengikat batang bajak pada luku yang selalu
bertautan, takakan putus sebelum putus ketiganya)
* Artinya: Ungkapan ini melambangkan eratnya
persahabatan.Masing-masing saling mempererat dan memperkuat, sehingga
tidak putusjalinannya. Apabila putus satu, maka semua putus.
Naia riyasennge’ pannawanawa, mapaccingi riatinna, sappairinawanawanna,
nalolongenngi sininna adae’ enrenge’ gau’e’ napolei’ ja’enrenge’
napolei’ de’ceng. (Cendekiawan (pannawanawa) ialah orang yangikhlas,
yang pikirannya selalu mencari-cari samapai dia menemukanpemecahan
persoalan yang dihadapi demikian pula perbuatan yang menjadisumber
bencana dan sumber kebajikan).
* Artinya: Ungkapan ini menggambarkan posisi orang pandai di masyarakatnya.
Aja' mumatebek ada, apak iyatu adae’ mae’ga bettawanna.
Muatutuiwililamu, apak iya lilae’ pawere’-were’.(Jangan banyak bicara,
sebabbicara itu banyak artinya. Jaga lidahmu, sebab lidah itu
seringmengiris).
* Artinya: Peringatan agar setiap orang selalu menjaga kata-kata yang diucapkan jangan sampai menyakiti hati orang lain.
Aju malurue’mi riala parewa bola. (Hanyalah kayu yang lurus dijadikan ramuan rumah).
* Artinya: Rumah sebagai perlambang dad pemimpin yang
melindungirakyat. Hanya orang yang memiliki sitat jujur yang layak
dijadikanpemimpin, agar yang bersangkutan dapat menjalankan fungsi
perannyadengan baik.
Duwa laleng tempekding riola, iyanaritu lalenna passarie’
enrennge’lalenna. Paggollae’. (Dua cara tak dapat ditiru, ialah cara
penyadapenau dan cara pembuat gula merah).
* Artinya: Jalan yang ditempuh penyadap enau tidak tentu, kadangdari
pohon ke pohon lain melalui pelepah atau semak belukar,
sehinggadikiaskan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
Pembuat gulamerah umumnya talk menghiraukan kebersihan, lantaran itu
hanya takdiketahui orang.
Lapa nakulle’ taue’ mabbaina narekko naulle’ni magguli-lingiwidapurenge’
we’kka pitu. (Apabila se orang ingin beristeri, harussanggup
mengelilingi dapur tujuh kali).
* Artinya: Di sini dapur merupakan perlambang dari masalah
pokokdata, kehidupan rumah tangga. Sedangkan tujuh kali merupakan
padananterhadap jumlah hari yang juga tujuh (Senin sampai Minggu).
Maksudnya,sebelum berumah tangga harus memiliki kesanggupan memikul
tanggungjawab menghidupi keluarga setiap hari.
De’k nalabu essoe’ ri tenngana bitarae’. (Tak akan tenggelam matahari di tengah langit).
* Artinya: Manusia tidak akan mati sebelum takdirnya sampai.Oleh
karena itu, keraguan harus disingkirkan dalam menghadapi segalatantangan
hidup.
Jagaiwi balimmu siseng mualitutui ranemmu wekka seppulo nasabarangemmu
ritu biasa mancaji bali. (Jagalah lawanmu sekali dan jagalahsekutumu
sepuluh kali lipat sebab sekutu itu bisa menjadi lawan).
* Artinya: Terhadap lawan sikap kita sudah jelas, namun yangharus
lebih diwaspadai jangan sampai ada kawan berkhianat. Sebab, lawanmenjadi
bertambah dan membuat posisi rentan karena yang bersangkutanmengetahui
rahasia (kelemahan) kita.
Lebbik-i cau-caurennge’ napellorennge’. (Lebih baik sering kalah daripada pengecut).
* Artinya: Orang yang sering kalah, masih memiliki semangatjuang
meskipun lemah dalam menghadapi tantangan. Sedangkan seorangpengecut,
sama sekali tak memiliki keberanian ataupun semangat untukberusaha
menghadapi tantangan.
Malai bukurupa ricau’e, mappalimbang ri maje’ ripanganroe’. (Memalukan kalau dikalahkan, mematikan kalau ditaklukkan).
* Artinya: Dikalahkan karena keadaan memaksa memang
memalukan.Sedangkan takluk sama halnya menyerahkan seluruh harga diri,
dan orangyang tidak memiliki harga diri sama halnya mati.
Naiya tau malempuk-e’ manguruk manak-i tau sugi-e. (Orang jujur sewarisan dengan rang kaya).
* Artinya: Orang jujur tidak sutit memperoleh kepercayaan dari orang kaya karena kejujurannya.
Masse’sapanga, temmase’sa api, masse’sa api temmas’esa botoreng.(Bersisa
pencuri tak bersisa api, bersisa api tak barsisa penjudi).
* Artinya: Sepintar-pintarnya pencuri, dia tidak mampu
mengambilsemua barang (misalnya mengambil rumah atau tanah). Akan
tetapisebesar-besarnya kebakaran hanya mampu menghancurkan
barang-barang(tanah masih utuh). Akan tetapi seorang penjudi dapat
menghabiskanseluruh barang miliknya (termasuk tanah dalam waktu
singkat).
Mau mae’ga pabbise’na nabonngo ponglopinna te’a wa' nalureng. (Biar banyak pendayungnya, tetapi badoh juru mudinya).
* Artinya: Kebahagiaan rumah tangga ditentukan oleh banyak hat
,fetapi yang paling m nentukan adalah kecakapan dan rasa tanggung
jawabkepala rumah tangga itu sendiri.
Naiya accae ripptoppoki je’kko, aggati aliri, nare’kko te’yaimaredduk,
mapoloi. (Kepandaian yang disertai kecurangan ibarat tiangrumah, lalau
tidak tercerabut ia akan patah).
* Artinya: Di Bugis, tiang rumah dihubungkan satu dengan yanglain
menggunakan pasak. Jika pasak itu bengkok sulit masuk ke dalamlubang
tiang, dan patah kalau dipaksakan. Kiasan terhadap orang pandaitetapi
tidak jujur. Ilmunya tak akan mendatangkan kebaikan (berkah),bahkan
dapat membawa bencana (malapetaka).
Narekko mae’lokko tikkeng se’uwa olokolok sappak-i bate’lana.Narekko
sappakko dalle’k sappak-i mae’gana bate’la tau. (Kalau inginmenangkap
seekor binatang, carilah jejaknya. Kalau mau rezeki, carilahdi mana
banyak jejak manusia).
* Artinya: Pada hakikatnya, manusialah yang menjadi pengantarrezeki,
sehingga di mana banyak manusia akan ditemui banyak rezeki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar