Minggu, 01 Januari 2017

Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran


Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaranl ini bukan berarti membebani siswa dengan banyak tugas., aktivitas atau paksaan-paksaan. Tetapi siswa belajar mandiri dengan materi-materi yang telah diberikan agar siswa lebih berminat dalam belajar dan berkembang pikirannyadengan tujuan ilmu yang didapat secara mandiri bermanfaat bagi masa depannya

Dalam pelaksanaannya kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa bukan berarti guru tidak begitu banyak melakukan aktivitas, tetapi guru selalu memberi petunjuk tentang apa yang harus dilakukan siswa, mengarahkan, menguasai, dan mengadakan evaluasi (Ibrahim & Nana, 2003:27).Dengan demikian dalam suatu proses pembelajaran siswa yang harus aktif, fungsi guru hanya sebatas membantu, sehingga proses kemandirian belajar dapat tercapai.

Aktivitas merupakan prinsip atau asa yang sangat penting dalam interaksi pembelajaran sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Dalam kegiatan belajar, subyek didik atau siswa harus aktif berbuat. Dengan kata lain. Bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas (Sardiman, 2003:95). Dalam proses kemandirian belajar siswa diperlukan aktivitas, siswa bukan hanya jadi obyek tapi subyek didik dan harus aktif agar proses kemandirian dapat tercapai.

Hamalik (2005:175) juga menjelaskan nilai aktivitas dalam pembelajaran, yaitu :
Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
Beraktivitas sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral.
Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa. Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis.
Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan orang tua dengan guru.


Pembelajaran dilaksanakan secara konkret sehingga mengembangkan pemahaman berfikir kritis serta menghindari verbalitas.
Pembelajaran di sekolah menjadi hidup sebagimana aktivitas dalam kehidupan di masyarkat.

Aktivitas pembelajaran kemandirian agar dapat berhasil memerlukan keaktifan siswa dalam beraktivitas baik secara personal maupun secara kelompok. Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan, pemahaman berpikir kritis, minat dan kemampuan sendiri. Dalam beraktivitas pembelajaran juga memerlukan hubungan erat antara sekolah dengan masyarakat, orang tua dengan guru.

Diedrich (dalam sardiman, 2007;101) menyebutkan jenis-jenis aktivitas dalam belajar, yang dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Visual activities, yang termasuk didalamnya memperhatikan gambar, melakukan percobaan, menanggapi pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3. Listening activities, sebagi contoh : mendengarkan  : uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, meyalin.
Drawing activities, misalnya : menggambar, membuat peta, diagram, grafik.
5. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain : melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, membuat hubungan, mengambil keputusan.
6. Emotional activities, seperti misalnya, menaruhminat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Jenis aktivitas belajar sangat mendukung dalam hal keterlaksanaan suatu proses pembelajaran amndiri. Pembelajaran kemandirian membutuhkan suatu keaktifan siswa seperti mengerjakan tugas, menanggapi pekerjaan teman, mendengarkan penjelasan, melakukan percobaan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar