TUGAS PSIKOLOG PENDIDIKAN
Motivasi
dan Kebutuhan
Suatu
kebutuhan adalah sebuah kenyataan atau kekurangan yang dirasakan dari sebuah
keinginan ( sesuatu yang dibutuhkan) atau di inginkan. Selain itu, kebutuhan
dapat menjadi sederhana dan nyata; seperti kebutuhan dalam makanan yang disebabkan
oleh kelaparan. Disini hasil sebuah kebutuhan berasal dari sesuatu yang diinginkan – kebutuhan mendadak.
Selain itu kebutuhan dapat menjadi kompleks dan abstrak, seperti kebutuhan
untuk meminta dan memahami; kebutuhan ini adalah salah satu landasan dari teori
kognitif dari sebuah motivasi. Dari hal ini, kebutuhan berasal dari sebuah
tuntunan nafsu untuk mengetahui atau menghilangkan kebebutuhan hidup yang mana,
pemikiran bukan suatu kebutuhan untuk berjuang. Dalam tahap ini kita menguji
dua pandangan dari kebutuhan sesorang. Paham humanism dan kognitif. Bermula
dari thiarakhi moslow.
Motivasi
sebagai suatu heraki dari kebutuhan, sisten kerja maslow. Abraham maslow
(1968,1954/1970). Bapak dari pergerakan humanism (kemanusian) menjelaskan
kebutuhan sebagai suatu yang nyata dalam dua kelompok, pertama : berdasarkan
kebutuhan dasar seperti perjuangan dan keamanan dan kedua : berdasarkan
tuntunan nafsu untuk memenuhi kebutuhan diri dan actual diri. System kerjanya
menghasilkan sebuah heraki.
Impilikasi
pekerjaan maslow untuk para guru, pekerjaan maslow mempunyai implikasi penting
untuk pendidikan. Ketika anak anak yang datang kesekolah, lelah, lapar atau
didalam kasus ekstrim menyalahgunakan keinginan mereka untuk belajar pasi
disusutkan sarapan yang panas dan mebebskan program makan siang didalam sekolah
adalah usaha untuk keperluan deficit ini. Dan para guru kini sedang dilatih
untuk mengidentifikasi bukti penyalahgunaan sedemikian sehingga penasehat dapat
menjawab seketika.
a. Teori
kebutuhan dalam belajar
R. White (1959)
dalam sebuah catatan klasik, menjelaskan perilaku larry sebagai sebuah
tanggapan kepada kebutuhan akan kemampuan, dan dia membantah bahwa kemampuan
motivasi adalah kawanan kebutuhan dalam manusia yang memberi tenaga orang orang
untuk menguasai tugas keterampilan. Sebuah kebutuhan untuk kemampuan
berhubungan dengan dasar kebutuhan untuk pemahaman yang dijelaskan oleh
beberapa teori tentang motivasi. Dengan meningkatkan kemapuan seseorang
individu lebih mampu untuk mengatsi lingkungan. Dan menurut white, peningkatan
kemapuan adalah sumber dari kemapuan motivasi. Kemapuan motivasi berhubungan
erat dengan konsep keseimbangan yang dimiliki ‘piaget’. Sebagai rencana
berkembang peningkatan kemampuan dan keseimbangan yang muda dicapai dan di pelihara.
b. Teori
attribution
Model Atribusi mengenai motivasi mempunyai beberapa
komponen, yang terpenting adalah hubungan antara atribusi, perasaan dan tingkah
laku. Menurut Weiner, urutan-urutan logis dari hubungan psikologi itu ialah
bahwa perasaan merupakan hasil dari atribusi atau kognisi. Perasaan tidak
menentukan kognisi, misalnya semula orang merasa bersyukur karena memperoleh
hasil positif dan kemudian memutuskan bahwa keberhasilan itu berkat bantuan
orang lain. Hal ini merupakan urutan yang tidak logis (weiner, 1982 hal 204).
motivasi dan keyakinan
a. Kepercayaan terhadap kemampuan
b. Kebutuhan untuk melindungi diri,
Motivasi dan Gol
1. Mereka
memberikan pengujian standard yang mengukur perkembangan mereka, menggunakan
ini “pengukuran tongkat” hasilnya terukur dalam bukti pemelajaran
2. Mereka
menambah usaha dan ketekunan
3. Mereka
mendorong pengembangan strategi baru ketika orang-orang yang tua belum sukses
sepenuhnya.
Karakteristik Gol yang
Efektif
Efektif
gol mempunyai 3 karakteristik :
1. Khusus
(vs lebar dan umum)
2. Segera
atau dekat (vs jauh)
3. Sedang
sulit ( vs sangat gampang atau sangat susah) (Schubk, 1994)
Mempertimabangkan
karakteristik itu seperti anda menguji gol yang berikut :
1. Untuk
berusaha keras mengerjakan tugasku
2. Untuk
belajar Al-jabar
3. Untuk
memecahkan penyamaan dengan satu ketidak tahuan
Permasalahan
dengan yang pertama adalah jauh dan tidak spesifik. Itu tidak memerintahkan
kepada siswa apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kebenaran yang sama pada
yang kedua; itu juga umum dan jauh, itu konytaks antara yang pelajran
diorientasikan dan yang capaian diorientasikan penting ( Ames & Archer,
1988; Dweck, 1985). Untuk menggambarkan perbedaannya, dipertimbangakan dalam
gol berikut ini :
1. Untuk
mendapatkan sedikitnya suatu B pada essaika
2. Untuk
mencetak prestasi didalam puncak keempat dalam kelas pada tes berikutnya
3. Untuk
mengidentifikasi contoh baru tiap-tiap judul topic didalam bagian berikutnya
pada bab ini
4. Untuk
menjelasakan bagaimana saya memecahkan setiap masalah pada tugas ini
5. Motivasi
dan Pengaturan Pembelajarn Diri
6.
Kebnaykan pandangan tentang pengaturan
pembeljaran diri menyarankan bahwa itu melibatkan 3 komponen :Metacognition,
gunakan startegi efektif dan pengendalian motivasi ( Braning et all, 1995).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar