Jumat, 23 November 2012

MOTIVASI DALAM BELAJAR



TUGAS PSIKOLOG PENDIDIKAN


Motivasi dan Kebutuhan

Suatu kebutuhan adalah sebuah kenyataan atau kekurangan yang dirasakan dari sebuah keinginan ( sesuatu yang dibutuhkan) atau di inginkan. Selain itu, kebutuhan dapat menjadi sederhana dan nyata; seperti kebutuhan dalam makanan yang disebabkan oleh kelaparan. Disini hasil sebuah kebutuhan berasal dari  sesuatu yang diinginkan – kebutuhan mendadak. Selain itu kebutuhan dapat menjadi kompleks dan abstrak, seperti kebutuhan untuk meminta dan memahami; kebutuhan ini adalah salah satu landasan dari teori kognitif dari sebuah motivasi. Dari hal ini, kebutuhan berasal dari sebuah tuntunan nafsu untuk mengetahui atau menghilangkan kebebutuhan hidup yang mana, pemikiran bukan suatu kebutuhan untuk berjuang. Dalam tahap ini kita menguji dua pandangan dari kebutuhan sesorang. Paham humanism dan kognitif. Bermula dari thiarakhi moslow.
Motivasi sebagai suatu heraki dari kebutuhan, sisten kerja maslow. Abraham maslow (1968,1954/1970). Bapak dari pergerakan humanism (kemanusian) menjelaskan kebutuhan sebagai suatu yang nyata dalam dua kelompok, pertama : berdasarkan kebutuhan dasar seperti perjuangan dan keamanan dan kedua : berdasarkan tuntunan nafsu untuk memenuhi kebutuhan diri dan actual diri. System kerjanya menghasilkan sebuah heraki.
Impilikasi pekerjaan maslow untuk para guru, pekerjaan maslow mempunyai implikasi penting untuk pendidikan. Ketika anak anak yang datang kesekolah, lelah, lapar atau didalam kasus ekstrim menyalahgunakan keinginan mereka untuk belajar pasi disusutkan sarapan yang panas dan mebebskan program makan siang didalam sekolah adalah usaha untuk keperluan deficit ini. Dan para guru kini sedang dilatih untuk mengidentifikasi bukti penyalahgunaan sedemikian sehingga penasehat dapat menjawab seketika.
a.       Teori kebutuhan dalam belajar
R. White (1959) dalam sebuah catatan klasik, menjelaskan perilaku larry sebagai sebuah tanggapan kepada kebutuhan akan kemampuan, dan dia membantah bahwa kemampuan motivasi adalah kawanan kebutuhan dalam manusia yang memberi tenaga orang orang untuk menguasai tugas keterampilan. Sebuah kebutuhan untuk kemampuan berhubungan dengan dasar kebutuhan untuk pemahaman yang dijelaskan oleh beberapa teori tentang motivasi. Dengan meningkatkan kemapuan seseorang individu lebih mampu untuk mengatsi lingkungan. Dan menurut white, peningkatan kemapuan adalah sumber dari kemapuan motivasi. Kemapuan motivasi berhubungan erat dengan konsep keseimbangan yang dimiliki ‘piaget’. Sebagai rencana berkembang peningkatan kemampuan dan keseimbangan yang muda dicapai dan di pelihara.
b.      Teori attribution
Model Atribusi mengenai motivasi mempunyai beberapa komponen, yang terpenting adalah hubungan antara atribusi, perasaan dan tingkah laku. Menurut Weiner, urutan-urutan logis dari hubungan psikologi itu ialah bahwa perasaan merupakan hasil dari atribusi atau kognisi. Perasaan tidak menentukan kognisi, misalnya semula orang merasa bersyukur karena memperoleh hasil positif dan kemudian memutuskan bahwa keberhasilan itu berkat bantuan orang lain. Hal ini merupakan urutan yang tidak logis (weiner, 1982 hal 204).
motivasi dan keyakinan
a.       Kepercayaan terhadap kemampuan
b.      Kebutuhan untuk melindungi diri,
Motivasi dan Gol
1.      Mereka memberikan pengujian standard yang mengukur perkembangan mereka, menggunakan ini “pengukuran tongkat” hasilnya terukur dalam bukti pemelajaran
2.      Mereka menambah usaha dan ketekunan
3.      Mereka mendorong pengembangan strategi baru ketika orang-orang yang tua belum sukses sepenuhnya.
Karakteristik Gol yang Efektif
Efektif gol mempunyai 3 karakteristik :
1.      Khusus (vs lebar dan umum)
2.      Segera atau dekat (vs jauh)
3.      Sedang sulit ( vs sangat gampang atau sangat susah) (Schubk, 1994)
Mempertimabangkan karakteristik itu seperti anda menguji gol yang berikut :
1.      Untuk berusaha keras mengerjakan tugasku
2.      Untuk belajar Al-jabar
3.      Untuk memecahkan penyamaan dengan satu ketidak tahuan

Permasalahan dengan yang pertama adalah jauh dan tidak spesifik. Itu tidak memerintahkan kepada siswa apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kebenaran yang sama pada yang kedua; itu juga umum dan jauh, itu konytaks antara yang pelajran diorientasikan dan yang capaian diorientasikan penting ( Ames & Archer, 1988; Dweck, 1985). Untuk menggambarkan perbedaannya, dipertimbangakan dalam gol berikut ini :
1.      Untuk mendapatkan sedikitnya suatu B pada essaika
2.      Untuk mencetak prestasi didalam puncak keempat dalam kelas pada tes berikutnya
3.      Untuk mengidentifikasi contoh baru tiap-tiap judul topic didalam bagian berikutnya pada bab ini
4.      Untuk menjelasakan bagaimana saya memecahkan setiap masalah pada tugas ini
5.      Motivasi dan Pengaturan Pembelajarn Diri
6.       Kebnaykan pandangan tentang pengaturan pembeljaran diri menyarankan bahwa itu melibatkan 3 komponen :Metacognition, gunakan startegi efektif dan pengendalian motivasi ( Braning et all, 1995).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar